Jangka
masa dalam sejarah peradaban manusia di tandai dengan munculnya para Nabi
& Rasul yang akan membimbing masing-masing umatnya kepada petunjuk yang
benar dan jalan yang lurus. Dan apabila Nabi terakhir sudah diutus, maka inilah
hal yang menandai bahwa sejarah peradaban manusia sudah sampai pada batas
waktunya, yang bermakna bahwa zaman sudah sampai pada fase akhir zaman. Fase
inilah yang amat sangat penting bagi IBLIS. karena, dari awal iblis sudah
berjanji kepada Tuhannya, ia akan membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang
merusakkan bumi dan selalu menumpahkan darah sampai hari kiamat.
Dan
kita adalah termasuk umat pada pada zaman terakhir, pengikut Nabi & Rasul
terakhir, Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad saw.
Al Quran menandai suatu zaman atau
masa dalam sejarah dengan menyebutkan nama Nabi yang diutus pada masa tersebut,
misalnya:
- ...dimasa kerajaan Sulaiman... (QS Al Baqoroh :102)
- ...sesudah Musa... (QS Al Baqoroh :246)
- ...sesudah Nuh... (QS Isra’:17)
Karena Para Nabi mewakili sebuah kaum pada tempat, waktu dan
zaman tertentu. Mengacu pada pendapat tersebut, jika seorang nabi terakhir
telah diutus maka itu bermakna sejarah kehidupan manusia sudah pada masa akhir. Padahal Rasulullah
adalah Nabi terakhir yang diutus ke muka bumi. Artinya diutusnya Rasulullah
merupakan tanda bahwa inilah masa dimana zaman itu akan berakhir.
Prinsip
pergantian jaman ini juga selaras dengan prediksi Rasulullah shalla-llahu
‘alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam besar
dalam bidang hadits Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hudzaifah,
intelijennya Nabi shalla-llahu ‘alaihi wa sallam (shahibus sirr) pada 14 abad
yang silam.
Mengenai Akhir Zaman tersebut, Rasulullah secara spesifik membaginya lagi menjadi lima masa. Rasulullah bersabda dalam hadist berikut:
Mengenai Akhir Zaman tersebut, Rasulullah secara spesifik membaginya lagi menjadi lima masa. Rasulullah bersabda dalam hadist berikut:
Dari Nu’man bin Basyir dari
Hudzaifah bin al-Yaman r.a, berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Masa
kenabian itu berada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah,
kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala
minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya
apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang
menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa
kerajaan yang sombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian
Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya
adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj
an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam,”(H.R Ahmad).
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad,
4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
Jika kita rinci, maka hadist diatas
menunjukan bahwa Akhir Zaman akan melalui 5 masa, yakni:
- Masa kenabian
- Masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (khulafahur rasyidin)
- Masa kerajaan yang menggigit (mulkan Adlon)
- Masa kerajaan diktator (mulkan jabariyyah)
- Masa kembali pada Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah
Penjelasan Hadist
1. Masa kenabian
Masa
ini dimulai saat Rasulullah diutus dengan membawa risalah Islam. Rasulullah
membimbing dan menggajarkan islam secara langsung kepada para sahabat. Pada
awal Perkembangan Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melalui berbagai
macam cobaan dan rintangan
Pengorbanan
Rasulullah sungguh luar biasa besarnya dan itu merupakan titik tolak perubahan
sehingga islam bisa berkembang dan diterima semua lapisan masyarakat. Bahkan
sampai saat ini kita dapat merasakan manisnya islam merupakan hasil dari
perjuangan Rasulullah dan Para sahabatnya yang sangat gigih dalam
mempertahankan dan juga dalam menyebarkan Islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi.
Di zaman ini Islam pertama kali tegak di muka bumi dan hukum islam sepenuhnya berjalan dengan dibawah pengawasan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam. Saat Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, maka resmilah fase ini berakhir.
2. Masa kekhalifahan
Inilah fase kedua perjalanan sejarah ummat Islam. Para ulama
dan ahli sejarah sepakat bahwa periode ini adalah pada masa khulafaur rasyidin:
Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Ada yang berpendapat sampai ke kurun khalifah
kelima, Umar bin Abdul Aziz. Masa ini fase khalifah yang lurus, jujur dan adil.
Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam melegitimasi masa kedua ini masih
dalam koridor minhajin nubuwah (metode kenabian). Artinya periode pertama dan
kedua ini adalah masa teladan dan rujukan (referensi) ummat Islam.
3. Masa Mulkan Adlon (kerajaan yang
menggigit)
Fase kehidupan ummat Islam yang ketiga ini dikuasai oleh
raja yang menggigit. Ia datang silih berganti dengan sebutan yang berbeda-beda.
Yang paling awal adalah Dinasti Umaiyah, kedua Dinasti Abasiyah dan ketiga
Dinasti turki Utsmaniyah yang berakhir pada tahun 1924. Sekitar 13 abad ummat
Islam di bawah kekuasaan raja-raja yang menggigit ini (mulkan ‘adhdhan).
Pada masa ini para khalifah disebut raja, karena secara
formal menjabat khalifah tetapi pada dataran operasional pola pemerintahannya
menerapkan sistem kerajaan. Kepemimpinan bukan dilahirkan oleh syura tetapi
diwariskan kepada keluarga dekat kerajaan, anak keturunannya.
Disebut “raja yang menggigit” karena masih menggigit
Kitabullah dan Sunnah Rasul, tetapi hampir-hampir lepas. Dan pada akhirnya
lepas juga pada tahun 1924 dengan munculnya Dewan Nasional Turki oleh Mustafa
Kamal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Namun, para ulama’ yang istiqamah menggelarinya
dengan Mustafa Kamal A’da’ut Turk (Musuh Bangsa Turki). Inilah masa keruntuhan
dan keterpurukan ummat Islam. Dunia Islam laksana kebun yang penuh tanaman
subur dan bunga-bunga yang indah, tetapi tanpa pagar pelindung dan penjaga
kebun yang bertanggung jawab.
Kondisi ini sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah
shalla-llahu ‘alaihi wa sallam, “Kamu sekalian akan dijarah beramai-ramai oleh
ummat-ummat manusia seperti halnya santapan yang dikerumuni orang-orang lapar.
Karena kamu semuanya ibarat buih, jumlahnya banyak tetapi tidak berkualitas”.
Sebelum tahun 1924, sekalipun kendali kekuasaan dipegang
oleh “raja yang menggigit”, tetapi ummat Islam masih memiliki payung dan pusat
komando (al-imamah al-‘uzhma) di Turki. Dalam dokumen sejarah dicatat, para
penguasa negeri-negeri muslim di seluruh dunia selalu mengadakan korespondensi
dengan pusat kekuasaan di Turki. Pada akhir abad ke-20, panglima Fatahilah
sepulangnya dari menunaikan ibadah haji, beliau singgah untuk belajar di
Akademi Militer di Turki. Sekembalinya ke Nusantara beliau bisa memukul mundur
pasukan penjajah Portugis.
Raja yg mengigit adalah para penguasa Islam atau raja-raja
penerus Khulafaur Rasyidin yang dengan begitu gemilangnya menjaga sekaligus
mengembangkan nilai-nilai yang dibawa agama Islam. Masa ini ditandai dengan
adanya hanya satu pemerintahan (kalau jaman sekarang adalah negara) dimana
seluruh umat Islam sedunia tunduk dan patuh pada satu kerajaan ini.
Hebat bukan? Tidak seperti sekarang dimana umat Islam sudah
terkotak-kotak kedalam sebutan negara-negara. Negara Indonesia, negara Saudi
Arabia, negara Malaysia, negara Mesir, dsb. Masa Raja-Raja yang Menggigit ini
terjadi dalam tiga masa, yaitu dimulai dari kepemimpinan kerajaan Bani Umayyah,
Bani Abbasiyyah, dan yang terakhir adalah kepemimpinan Bani Ustmani di Turki
yang boleh dibilang baru berakhir kemarin saja, yaitu 1924 M
Pada masa ketiga perjalanan umat Islam ini terjadi dengan
sangat panjang, yaitu sekitar 13 abad! Bayangkan, Islam bersinar dengan penuh
keemasan selamat 1300 tahun! Sebut saja bidang kedokteran, astronomi, bangunan
beserta jembatan, ilmu matematika sudah dikembangkan oleh para ilmuwan-ilmuwan
muslim. Kalau toh dewasa ini semua ilmu-ilmu tersebut sepertinya ilmuwan muslim
tidak punya andil, itu tidak terlepas dari kelamnya sejarah Perang Salib dimana
para salibis berusaha menghilangkan bukti kejayaan umat Islam dahulu.
4. Masa Mulkan Jabariyyah (Pemimpin Diktator)
Masa ini adalah fase Umat Islam
paling buruk, dimana umat islam mengalami keruntuhan dan kemunduran yang sangat
telak. Masa ini ditandai dengan munculnya Dewan Nasional Turki oleh Mustafa
Kamal Attaturk (Bapak Bangsa Turki) pada tahun 1924. Para ulama’ yang istiqamah
menggelarinya dengan Mustafa Kamal A’da’ut Turk (Musuh Bangsa Turki).
Masa Mulkan Jabariyyah terjadi saat kaum muslimin tidak memiliki pusat kepemimpinan. Umat islam dalam kebingungan yang mudah terbawa arus dan tidak memiliki kekuatan, sangat mirip seperti buih, selalu mengikuti arus dan ringkih. Kondisi umat islam sangat memperihatinkan, mereka terbagi-bagi menjadi banyak kelompok (negara) dan masing masing mereka tidak peduli dengan urusan umat. Padahal fase ini jumlah kaum muslimin sangat banyak, namun sayang keberadaanya hanya dilihat dari kuantitas tanpa kualitas yang berarti.
Masa Mulkan Jabariyyah terjadi saat kaum muslimin tidak memiliki pusat kepemimpinan. Umat islam dalam kebingungan yang mudah terbawa arus dan tidak memiliki kekuatan, sangat mirip seperti buih, selalu mengikuti arus dan ringkih. Kondisi umat islam sangat memperihatinkan, mereka terbagi-bagi menjadi banyak kelompok (negara) dan masing masing mereka tidak peduli dengan urusan umat. Padahal fase ini jumlah kaum muslimin sangat banyak, namun sayang keberadaanya hanya dilihat dari kuantitas tanpa kualitas yang berarti.
Rasulullah menggambarkan kondisi umat islam di zaman seperti yang disebutkan dalam hadist berikut
“Kalian kaum muslimin akan diperebutkan oleh umat-umat lain seperti orang-orang yang memperebutkan makanan (hidangan) yang ada di hadapannya.” Kami (para sahabat) bertanya, “Apakah dikarenakan jumlah kita sedkit pada saat itu, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Tidak, bahkan jumlah kalian banyak. Namun kalian seperti buih di air bah, sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan sungguh Allah akan memasukan penyakit Wahn didalam hatimu. Kami bertanya, “Apakah penyakit Wahn itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Masa
itu adalah sekarng ini, dizaman dimana kita hidup. Oleh sebab itu fase-fase
akhir zaman ini penting diketahui agar kita menyadari di kurun mana kita ini
sedang berada. Ternyata kita berada pada titik nadir kelemahan ummat ini.
Sekarang
ini telah muncul huru-hara, maksiat merajalela, zina menjadi hal yang lazim,
minuman khamer, nyanyian-nyanyian, alat musik, gempa bumi dan semua tanda-tanda
kecil kiamat bermunculan hari demi hari. Hingga puncaknya munculah tanda-tanda
kiamat besar, seperti Dajjal, Nabi Isa ‘Alaihis Salam, Ya’juj Ma’juj.
Di
masa inilah Iblis memanfaatkan peluang merekrut sebanyak mungkin
pengikut-pengikutnya, karena di masa ini akan muncul fitnah paling besar dalam
sejarah manusia, yakni Fitnah Dajjal. Dan setelah fase ke empat ini akan datang
fase ke lima yaitu masa kembali pada Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah. Di masa
kelima iblis tidak mungkin bisa maksimal menyesatkan manusia, karena pada saat
itu islam berkuasa.
5. Masa kembali pada Khilafah ‘ala
Minhaaj al-Nubuwwah
Inilah
masa yang umat islam rindukan, yakni saat khalifah kembali tegak dimuka bumi
untuk kedua kalinya. Dunia akan kembali diperintah mengikuti cara nabi
berdasarkan syariat Islam. Kehidupan di masa ini akan benar-benar aman. Rasa
aman ini digambarkan oleh Rasulullah; seorang wanita dapat melakukan perjalan
haji dari Hadramaut ke Mekkah dengan berjalan kaki pulang pergi tanpa ada yang
mengangguan, Bhakan seekor singa bisa bermain-main dengan anak kecil tanpa
menerkam.
Siapakah khalifah yang akah muncul
di akhir zaman seperti yang dijanjikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam; Rasulullah pernah bersabda:
“Andaikan dunia tinggal sehari
sungguh Allah Ta’ala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya
seorang lelaki dari ahli baitku. Namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa
nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan, sebagaimana
sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR. Abu Dawud)
Dialah Imam Mahdi bernama Muhammad
dan ayahnya bernama Abdullah. Sebagaimana Rasulullah Imam Mahdi akan diutus
saat umat Islam banyak dipenuhi perselisihan, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam:
“Aku kabarkan gambar gembira
mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah Umatku ketika banyak terjadi
perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan
keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezaliman.”
(HR. Ahmad)
Jika kita lihat umat Islam di
berbagai belahan dunia tengah mengalami berbagai pertikaian seperti di Mesir,
Suriah, Yaman, Afghanistan, Checnya, Palestina dan termasuk di Indonesia dengan
dalih ‘War Terorisme’ perangi terorisme. Umat Islam dalam bayang-bayang
ancaman barat. Berdasarkan dari Rasulullah Imam Mahdi akan memimpin dunia
selama 7 atau 9 tahun. Dan selama kepemimpinan Imam Mahdi maka kaum muslimin
akan hidup dengan ditaburi dengan nikmat, dan rezeki dari Allah ta’ala.
Dialah sosok yang berhasil
menyatukan umat Islam yang saat ini terpecah belah, Rasulullah berpesan: “Ketika
kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus
merangkak-rangkak diatas salju.” (HR. Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan
panji-panji Jihad fi sabilillah, dan akan memerdekakan negeri-negeri
Islam yang dikuasai kaum Kafir. Imam Mahdi akan memimpin berbagai peperangan
yang dimulai dari Jazirah Arab kemudian dilanjut ke negeri Persia dan kemudian
Negeri Rum dan Allah memberinya kemenangan. Al-Mahdi didukung oleh pasukan
Islam yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam sebagaimana generasi awal umat Islam. Pasukan pembela
Al-Mahdi ini memegang panji-panji Hitam, seperti bendera yang dibawa pasukan
Rasulullah. Siapakah sesungguhnya mereka?
Entah kapan Imam Mahdi akan datang
hanya Allah yang tahu. Tapi apakah kita sudah siap menyambutnya? seruan jihad
merupakan ujian iman yang amat besar. Dan inilah ruh yang dimiliki oleh pasukan
Al-Mahdi.
Komentar
Posting Komentar